No Fire No Fear

Perkembangan teknologi berbasis baterai lithium membawa kemajuan yang signifikan di berbagai sektor, namun perkembangan tersebut datang bersama risiko kebakaran dengan api lithium. Jenis kelas api baru yang tidak dapat dipadamkan dengan media pemadam biasa. Agar kita semua siap menghadapi tantangan tersebut, edukasi tentang bahaya dan pelatihan untuk penanggulangan bahaya api lithium harus kita prioritaskan!

Pelajari Lebih Detail

EV Fire Safety

Menjaga keselamatan diri adalah tanggung jawab setiap pemilik EV.

Prioritaskan keamanan nyawa karyawan-karyawan dan aset bisnis Anda!

Maksimalkan sistem keamanan segala kegiatan operasional di pertambangan.

Business Safety

Mining Safety

Apa Itu Baterai Lithium?

Baterai lithium-ion (Li-ion), adalah jenis baterai isi ulang yang banyak digunakan dalam perangkat elektronik portabel dan kendaraan listrik. Baterai ini bekerja dengan cara memindahkan ion lithium antara elektroda positif (katoda) dan elektroda negatif (anoda) melalui elektrolit.

Baterai Li-ion dapat menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang lebih kecil dan ringan, sehingga ideal untuk perangkat portabel. Tidak seperti beberapa jenis baterai lain, baterai Li-ion tidak mengalami penurunan kapasitas jika diisi daya sebelum benar-benar habis. Baterai ini memiliki umur pakai yang relatif panjang dengan banyak siklus pengisian dan pengosongan, membuatnya lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis baterai lainnya, dan dapat didaur ulang.

Meskipun baterai lithium-ion menawarkan banyak keunggulan, mereka juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

Thermal Runaway

Baterai lithium-ion mengandung elektrolit yang mudah terbakar. Jika baterai mengalami kerusakan fisik, korsleting, atau panas berlebih, elektrolit dapat bocor dan menyebabkan kebakaran atau ledakan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti cacat produksi, pengisian daya yang berlebihan, atau paparan suhu ekstrem.

Thermal runaway adalah kondisi di mana baterai mengalami peningkatan suhu yang tak terkendali. Ini dapat menyebabkan baterai mengeluarkan asap, terbakar, atau bahkan meledak. Kondisi ini dapat dipicu oleh kerusakan internal, korsleting eksternal, atau pengisian daya yang tidak tepat.

Perkembangan Teknologi Baterai Lithium Di Indonesia

Sebagai pemilik sumber daya nikel terbesar di dunia, Indonesia menjadi negara yang berpotensi emas untuk pengembangan industri baterai lithium. Pemerintahan Indonesia pun sangat mendukung pengembangan teknologi lithium serta pengamanannya.

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019

Mengatur tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi jalan. Serta, kerangka regulasi dan insentif yang lebih luas untuk menarik investasi, mengembangkan industri lokal, membangun infrastruktur, dan mendorong adopsi kendaraan listrik oleh masyarakat secara keseluruhan.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022

Secara khusus mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah untuk menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle - BEV) sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan.

Tentang perlengkapan keselamatan kendaraan bermotor sabuk keselamatan, alat pemadam api ringan (APAR), dan perlengkapan keselamatan lainnya. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan berkendara di Indonesia.